Ngomongin soal camera ternyata di Penang Malaysia terdapat salah satu museum terbaik yang memiliki 1000 koleksi baik body camera atau aksesorisnya. Informasi ini sebenarnya sudah saya dapatkan dari seorang sahabat yang bernama tony domisili jogja yang hobby mengkoleksi kamera jenis analog.
Karena kebetulan lagi berada di Penang Malaysia kesempatan untuk mengunjungi Asia Camera Museum Penang pun tidak saya lewati. Seperti tulisan saya sebelumnya beberapa museum yang berada di Penang Malaysia memiliki jarak yang berdekatan dimana bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Tiap museum hanya berjarak 1KM sampai 2 KM.
Asia Camera Museum Penang Malaysia ini memiliki bangunan yang sangat unik, karena terlihat seperti bangunan kuno atau bangunan lama dengan lahan parkir yang sangat luas dan berada tepat di simpangan pinggir jalan raya. Sekeliling area juga dibatasi dengan pagar besi.
Saat memasuki bangunan Asia Camera Museum saya sempat sedikit linglung karena pada lantai dasar bangunan tersebut merupakan toko kamera. Saya sendiripun sempat bertanya kepada orang yang menjaga toko tersebut mengenai keberadaan Asia Camera Museum. Ternyata Asia Camera Museum ini berada di lantai 2 bangunan, toko kamera yang berada di lantai 1 merupakan toko dari pemilik Asia Camera Museum. Sebelum melanjutkan ke museum yang berada di lantai 2 saya sempat kagum dengan kecintaannya pada kamera.
Saat menaiki tangga menuju lantai 2 Asia Camera Museum Penang, alarm yang berbunyi ” Welcome ” menyambut saya dengan hangat. Memang beberapa museum yang saya kunjungi sebelumnya juga melakukan hal yang sama, entah itu sebagai peringatan ada tamu yang datang atau sebagai pengamanan dari kejahatan.
Setiba di lantai dua saya disambut dengan hangat oleh seorang cici warga chinese yang bahasa melayunya terbata-bata. Cici yang menjaga museum itupun menanyakan kepada saya mengenai bahasa yang saya gunakan ” mau bahasa melayu atau inggris ” saya pun menjawab bahasa melayu tapi campur inggris dikit bolehlah.
Untuk harga tiket masuk ke Asia Camera Museum dikenakan biaya seharga 20 Ringgit Malaysia.
Setelah membayar tiket masuk saya mendapatkan panduan yang sangat jelas dari cici yang bertugas menjadi guide tersebut. Awalnya saya sempat mutar-mutar sejenak di ruangan tersebut, namun cici tersebut memanggil saya untuk mendengarkan penjelasan mengenai latar belakang dari kamera yang ada di Asia Camera Museum Penang.
Kurang lebih selama 1 jam cici tersebut menjelaskan satu persatu latar belakang dari kamera yang ada, penjelasan yang diberikan terbilang cukup jelas mulai tahun pembuatan hingga cara penggunaan kamera yang ada. Saya sendiri sebenarnya salut dengan cara cici tersebut menjelaskan setiap kamera yang ada, karena saat itu saya datang sendiri. Mungkin sedikit berbeda dengan museum yang ada di Indonesia yang mana kita hanya melihat-lihat tanpa ada penjelasan dari Guide Museum.
Mengunjungi museum bukan sekedar untuk melihat tapi bagaimana mendapatkan ilmu yang diberikan oleh guide mengenai museum tersebut .
Untuk koleksinya Asia Camera Museum Penang memang terbilang cukup lengkap. Namun 1000 koleksi yang ada bukan semuanya kamera melainkan beberapa aksesoris dan part-part kamera yang di pajang. Disini juga terdapat jenis kamera dengan umur 100 tahun, yang cara penggunaannya menggunakan cermin dan dilukis. Disini juga terdapat ruangan dimana kalian bisa mempelajari cara mencetak foto dari negatif film, namun sayang pada ruangan negatif film saya tidak sempat memoto. Untuk kamera classic berukuran besar dibawah ini merupakan camera hibahan salah satu studio photo di Penang Malaysia.
Nah disini juga terdapat salah satu kamera classic buatan leica yang kata guidenya kamera tersebut laku dalam pelelangan senilai $300.000 karena menghasilkan foto terbaik dengan judul Kiss in Times Square. Namun kamera yang di pajang ini merupakan kamera replica yang tidak tersentuh oleh photographernya jadi harganya tidak semahal aslinya. Jadi mahalnya cuma karena tersentuh oleh photographernya :|
Buat yang masih penasaran dengan koleksi dari Asia Camera Museum Penang Malaysia di bawah ini ada beberapa koleksi foto yang sengaja saya dokumentasikan, namun sayang pada museum ini sang guide mengatakan kepada saya untuk tidak merekam dalam bentuk video. Selamat menikmati..