Tanggal 14 Januari 2016 saya mendapat ajakan dari seorang sahabat yang berkecimpung di dunia perfilman Indonesia untuk menonton Film Midnight Show. Karena awalnya saya tidak mengetahui genre movie tersebut akhirnya saya menerima ajakan tersebut untuk menonton Film Midnight Show di salah satu bioskop di Kota Jogja.
Sesampai di lokasi bioskop sayapun langsung menghampiri sahabat saya yang sudah menunggu sebelumnya di lokasi bioskop tersebut. Sayapun sempat bertanya kepada sahabat saya Midnight Show film apaan sih, karena awalnya saya fikir Midnight Show itu Film sejenis drama action gitu, namun dugaan saya ternyata salah dimana Film Midnight Show produksi Renee Pictures merupakan film ber-genre Thriller.
Setelah mengetahui Film Midnight Show tersebut ber-genre Thriller saya sempat sedikit gelisah. Bagaimana ga gelisah, ada dua kategori Film yang saya benci yaitu Horror dan Thriller dan itu harus saya tonton sekarang. Sebelum menonton sayapun penasaran bagaimana cerita dari Film tersebut dan sesadis apa Film tersebut, hingga akhirnya saya menemukan official trailer Film Midnight Show di Channel Youtube Renee Picture.
https://www.youtube.com/watch?v=IA65uBf_cOY
Setelah melihat cuplikan trailer tersebut sang teman menghampiri saya sembari menyodori tiket Film Midnight Show. Ah ternyata tiketnya sudah dibelikan padahal saya sendiri ingin mengganti Filmnya, serius ga enak banget kalau kalian harus nonton sambil tekaget-kaget atau merasa mual setelah menonton seperti selesai menaiki roller coaster. Karena tidak bisa menolak, dengan menyiapkan mental saya harus melangkah masuk ke studio 5 XXI Empire Jogja.
Kurang lebih selama 90 menit saya duduk manis di dalam bioskop. Rasa mual dan ketakutkan kali ini tidak begitu saya rasakan pada Film Midnight Show yang konon katanya banyak banget yang terkena sensor Film agar bisa ditayangkan. Jadi begini sedikit cerita / spoiler dari Film Midnight Show.
Spoiler Film Midnight Show
Film ini menceritakan seorang anak psikopat bernama Bagas. Bagas sendiri merupakan seorang anak kecil yang membunuh kedua orang tuanya kemudian dimutilasi jadi beberapa bagian. Anak bernama Bagas tersebut akhirnya harus dipenjara selama 15 tahun karena telah membunuh kedua orang tuanya. Itulah cerita masa lalu Bagas yang dituangkan dalam sebuah Film berjudul bocah.
Salah satu bioskop yang bekerja sama dengan sutradara dari film bocah tersebut akhirnya menayangkan film bocah. Namun sangat disayangkan pada hari pertama pemutaran Film bocah di bioskop tersebut terjadi teror yang menggemparkan.
Teror berdarahpun terjadi di Bioskop tersebut, dimana satu persatu penonton Film Bocah tersebut harus tewas ditangan pembunuh tersebut. Namun beberapa orang akhirnya sempat selamat karena bersembunyi di loket penjualan tiket. Seluruh lampu di Bioskop tiba-tiba padam, jeritan-jeritan minta tolong terdengar oleh mereka yang bersembunyi di ruangan loket tiket. Amarah dari sang pembunuh membuatnya semakin sadis karena 3 orang penonton bersembunyi. Target pembunuhan semakin luas, tidak hanya penonton film bocah yang menjadi incarannya tapi juga sang pemilik Bioskop dan petugas kemanan Bioskop.
3 orang yang bersembunyi akhirnya tidak tahan karena mereka harus mencari jalan keluar dari gedung bioskop tersebut atau akhirnya mereka mati tanpa melawan. Saat mereka keluar dari ruangan loket tiket, terlihat banyak sekali ceceran darah di lantai yang hampir memenuh setiap sudut gedung bioskop tersebut. Mereka melangkah dengan perlahan, berharap sang pembunuh tidak mengetahui keberadaan mereka. Tapi sangat disayangkan 1 orang pria dari 3 orang tersebut harus tertangkap dan tertusuk di pundaknya, pisau pembunuh dibiarkan menancap di pundak pria tersebut.
Hingga akhirnya sang pembunuh membuka kedoknya yang ternyata sutradara dari Film Bocah tersebut. Sutradara tersebut mendapatkan siksaan karena membuat reputasi Bagas sebenarnya hancur akibat film tersebut, sang sutradara juga menyaksikan keluarganya terbunuh satu persatu secara kejam oleh seseorang yang mengaku Bagas. Sang sutradara juga mengalami siksaan jiwa saat dia harus menuruti untuk membunuh seorang jaksa yang memenjarakannya. Jaksa tersebut dibunuh oleh sutradara dengan cara yang amat sadis yaitu dengan cara menggorok leher jaksa tersebut dengan perlahan.
Pembunuh yang sebenarnya memanfaatkan sang sutradara Film Bocah untuk menggantikan peran Bagas dan membuat teror berdarah di gedung bioskop tersebut. Pembunuh yang sebenarnya bernama Yuli adik dari Bagas. Yuli menjelaskan Film tersebut sudah membuat keaslian palsu mengenai Bagas, dimana Bagas bukan seorang psikopat. Bagas membunuh kedua orang tuanya karena Bagas tidak tahan melihat kedua orang tuanya yang begitu ringan tangan terhadap Bagas dan Yuli. Bagas akhirnya terpaksa membunuh kedua orang tuanya saat kedua orang tuanya menyiksa adiknya yang bernama Yuli dengan cara kejam.
Film ini ternyata tidak terlihat begitu sadis dan tidak membuat mual pada saat saya menontonnya. Jika kalian pernah membandingkan dengan film the raid, Film The Raid masih terlihat lebih sadis. Namun saat saya menonton terlihat banyak sekali adegan sensor / pemotongan Film Midnight Show saat terjadi penyiksaan. Sensor yang terlalu banyak membuat film tersebut tidak mendapatkan jeritan dalam ruangan bioskop. Saya sendiri yang biasanya menutup-nutup mata saat menonton thriller, kali ini saya lakukan dengan mata terbuka lebar. Walaupun sensor kesadisannya terbilang cukup banyak tetap saja Film tersebut dikhususkan untuk orang dewasa. Info yang saya dapatkan dari publicist Film Midnight Show mengatakan bahwa Film tersebut tidak di sensor saat tayang di luar negri.
Ah sayang banget pokoknya dari lembaga sensor Film Indonesia yang udah banyak banget nge-sensor ini Film, padahal Film The Raid aja masih lebih sadis. Semoga pihak renee pictures mengeluarkan dvd / blue ray versi unsensor sehingga para pecinta film dapat menikmati kualitas Film Midnight Show secara maximal \o/
Selesai menonton Midnight Show di Kota Jogja, ternyata sang sutradara, produser dan aktor sedang melakukan press conference Film Midnight Show.
PEMAIN FILM (AKTOR & AKTRIS)
Septriasa Acha Septriasa
Felisha Ratu Felisha
Ganindra Bimo Ganindra
Gandhi Fernando Juna
Rony Chandra
Daniel Topan
Arthur Tobing
Gesata Stella
Boy Harsya
Yayu Aw Unru