Berkunjung ke dapur Brownies @DapurGladies

Liputan

Pada tulisan gue sebelumnya, gue pernah menuliskan salah satu kuliner brownies asal bandung yang sedang booming yaitu brownies dapurgladies. Namun mencoba sekotak brownies dapurgladies ternyata tidak membuat gue puas. Bagaimana tidak, gue sedikit penasaran bagaimana seorang gadis berparas cantik yang merupakan owner dari DapurGladies tersebut mampu mengerjakan pesanan kurang lebih sebanyak 500-700 kotak perbulan.  Karena rasa penasaran dan ingin mengenal lebih dekat akhirnya gue berhasil tiba di Kota Bandung seminggu yang lalu.

Sebelum berangkat ke Kota Bandung gue sudah sempat menghubungi @dapurgladies untuk melakukan meetup dan melihat tempat pembuatan brownies tersebut. Untung saja sang owner dengan senang hati memberikan ijin melihat tempat pembuatan browniesnya.

Tepat pada hari kamis dengan ijin dari Owner dari @dapurgladies gue menuju tempat pembuatan brownies tersebut di salah satu perumahan di Kota Bandung. Karena gue tidak ingin mengganggu proses pembuatan akhirnya gue datang agak sedikit sore, mengingat dengan padatnya pesanan brownies.

Setiba di tempat pembuatan saya agak sedikit terkagum, ternyata pembuatan brownies tersebut merupakan usaha rumahan yang merupakan kediaman dari Owner @dapurgladies. Setelah bertatap mata akhirnya gue dan owner @dapurgladies pun berkenalan, sebut saja namanya Gladies. Setelah berkenalan Gladies pun mempersilahkan kami untuk masuk ke dalam rumah.

Gladies Owner @dapurgladies

Sembari menunggu gladies mengelarkan pekerjaannya, gue pun sempat berkenalan dengan kedua orang tua gladies yang turut membantu gladies dalam proses packing. Sambil terus menunggu, gladies pun menawarkan sekotak brownies special buatannya. Kenapa gue bilang special, karena brownies yang diberikan gladies telah dipotongin oleh gladies sendiri. Selain itu gladies juga menyuguhkan segelas milo hangat. Saat itu difikiran gue adalah udah cantik, pinter, baik pula istriable banget deh pokoknya.

Brownies Dapur Gladies

Setelah menunggu akhirnya pekerjaan gladies selesai juga. Gladies pun meminta maaf karena sudah membuat menunggu. Sisa waktu yang ada akhirnya gue manfaatkan sebaik mungkin untuk bertanya. Berikut adalah rangkuman jawaban dari gladies mengenai perkembangan usahanya dari nol hingga sekarang.

Baca Juga :  Berkunjung Ke Makam dan Museum Soekarno di Kota Blitar

tempat pembuatan brownies dapurgladies

Gladies merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara. Gladies dulunya adalah seorang reporter di Jakarta, namun reporter yang lebih difokuskan pada tema kreatifitas dan anak-anak. Hal tersebut membuat gladies banyak mengenal orang.

Kemahirannya meracik menu ternyata sudah muncul sejak dulu sejak dia bekerja menjadi reporter. Seringnya membawa bekal kekantor membuat teman-teman gladies sering mencoba bekal yang dibawanya. Hingga akhirnya satu persatu teman kantor gladies memesan kepada gladies.

Pesanan yang semakin lama semakin banyak. membuat gladies sedikit bingung memilih berwirausaha atau bekerja di kantoran. Akhirnya gladies bertekad untuk berwirausaha.

Racikan bumbu dari setiap menu yang dibuat gladies terus berkembang. Sebelum membuat brownies, gladies mengatakan dia hanya membuat kue sejenis kue lebaran dan pastry. Namun gladies merasa kurang puas karena pasar penjualannya hanya pada waktu-waktu tertentu. Hal tersebut mendorong gladies untuk menemukan resep dari brownies @dapurgladies.

Gladies juga mengatakan, setahun yang lalu awal dibentuknya brownies @dapurgladies. Dari bantuan para sahabat brownies tersebut makin lama makin banyak yang memesan. Untuk soal harga gladies mengakui bahwa browniesnya memang sedikit lebih mahal, namun gladies menekankan bahwa kualitas adalah yang diberikan dari brownies tersebut.

Mengenai batas pemesanan perbulan gladies mengatakan gladies tidak ingin terburu-buru untuk menerima pesanan kapanpun karena keterbatasan tempat pembuatan serta tenaga kerja. Pada bulan januari 2015, dalam sesi PreOrder selama satu jam Gladies menerima 700 pemesanan brownies @dapurgladies. Untuk soal membuka toko gladies memang memiliki rencana untuk membuka toko, namun gladies tetap tidak ingin terburu-buru.

Pertanyaan terakhir yang gue lontarkan kepada gladies ialah mengenai status apakah single atau tidak,,gladies pun tersipu malu. Gladies pun berkata kalaupun ada, cowok tidak perokok memiliki nilai plus dimata gladies.

Ahh sayang banget berarti gue ga bisa jadi cowonya gladies :|
Sebelumnya  terimakasih pada @dapurgladies yang sudah memberikan waktu, hingga gue bisa berkunjung ke dapur pembuatannya.

Tags: , , , ,

You May Also Like

Melihat terminal keberangkatan Bandara Kualanamu
Mie Tiong Sim Selat Panjang Kota Medan

Author

Must Read

No results found.

Menu