Wisata Rohani Bukit Salib Kasih Tarutung

Liputan

Melanjutin perjalan gue sebelumnya di Kota Tarutung, kali ini gue bakal ngunjungin salah satu tempat wisata rohani bagi warga kristiani yaitu Bukit Salib Kasih. Bukit Salib Kasih merupakan tempat wisata rohani yang sangat populer di Indonesia, ini dibuktikan saat gue mengunjungi tempat tersebut dan banyak terdapat papan nama yang ditinggalkan di tempat tersebut dari berbagai kota / rombongan gereja.

Tempat wisata rohani Bukit Salib Kasih ternyata tidak terlalu jauh dari pusat Kota Tarutung, kurang lebih hanya 15 menit jika anda menggunakan sepeda motor. Perjalanan menuju Bukit Salib Kasih tidak terlalu susah, jalan yang ditempuh juga terbilang sangat mulus. Jika kalian baru pertama kali mengunjungi tempat tersebut kalian bisa bertanya pada warga sekitar, namun jika kalian masih tetap bingung kalian dapat mengikuti arah patung salib yang keliatan sangat jelas dari pusat Kota Tarutung.

Selama perjalanan menuju Bukit Salib Kasih Kota Tarutung suasana dingin terasa sangat jelas, sisi kiri dan kanan jalan terdapat pohon-pohon yang begitu tinggi. Namun sayang kalian harus bisa mencari waktu yang tepat untuk berkunjung ke Bukit Salib Kasih, karena daerah tersebut sering sekali mengalami hujan lokal karena berada tepat di atas bukit. Gue sendiri harus menunggu selama dua hari hingga akhirnya mendapatkan cuaca yang pas untuk berkunjung ke Bukit Salib Kasih.

Sesampai di daerah Bukit Salib Kasih kalian akan melihat pemandangan taman yang begitu luas dimana dengan background pepohonan yang begitu tinggi. Tidak ada tiket masuk untuk ke taman tersebut, kalian hanya perlu membayar tukang parkir nantinya. Disini juga terdapat beberapa toko atau kios yang menjual berbagai pernak pernik kota tarutung.

Kios Pernak Pernik Bukit Kasih Tarutung

Tempat Parkir Bukit Kasih

Halaman Bukit Kasih Tarutung

Untuk menuju gereja di atas puncak bukit salib kasih tarutung, kalian harus membayarkan tiket masuk. Sebenarnya bukan merupakan tiket, tapi kontribusi untuk kebersihan tempat. Namun gue fikir sayang sekali karena teman yang membawa gue kesini mengatakan bahwa kalau bukan orang lokal harga tiket bisa berubah-ubah karena tidak ada tiket fisik yang di berikan.

Baca Juga :  Berkunjung ke dapur Brownies @DapurGladies

Saat memasuki pintu gerbang menuju puncak bukit salib kasih sebelum menuju puncak bukit, kalian akan melihat sosok patung Pdt. DR. I.L Nommensen yang merupakan pendiri dari tempat wisata Rohani Salib Kasih. Beliau merupakan pelopor penyebar agama kristen bagi warga tarutung.

Pdt. DR. I.L Nommensen Bukit Kaish Tarutung

Melanjutkan menuju puncak bukit kalian harus menempuh perjalanan kurang lebih selama 15 menit dengan rute menanjak. Selama perjalanan kalian dapat menikmati udara yang terasa sangat segar, sambil menikmati pemandangan yang begitu indah perjalanan yang kalian tempuh tidak akan terasa. Jangan lupa selalu mengabadikan moment yang kalian temukan disini.

perjalanan bukit salib kasih tarutung

Sesampai di puncak bukit Salib Kasih tarutung gue sempat merasa takjub, bagaimana salib berukuran besar bisa di bangun berada di tebing bukit. Disini juga terdapat tempat duduk bersusun dengan kapasitas 600 orang yang menghadap ke tebing bukit serta sebuah mimbar bagi pendeta yang membelakangi tebing bukit. Saat gue berkunjung kesini terlihat beberapa orang berdoa dengan khusyuk hingga menangis, alunan musik kristiani juga terus diputar di tempat ini.

panggung bukit salib kasih tarutung

salib kasih kota tarutung

Kini kelar sudah perjalanan gue mengunjungi salah satu tempat keren di Indonesia yaitu Bukit Salib Kasih Kota Tarutung, masih ada satu tempat hebat di kota tarutung yaitu patung yesus terbesar ke dua di dunia yang nanti akan gue posting.

*Tidak ada maksud lain dalam mempostingkan artikel ini, gue sebagai seorang yang hobby jalan hanya membagikan informasi tempat-tempat yang menurut gue luar biasa yang ada di Indonesia.

Tags: , , , , , , , ,

You May Also Like

Klasemen Liga Inggris Semakin Menegangkan
Wisata Air Soda di Kota Tarutung

Author

Must Read

No results found.

Menu